Kisah Inspirasi "Sukses Berbisnis Cekatan Mengurus Keluarga"

Bermula dari menjual kaos bergambar wajah mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada 2008, Cottonink menjelma menjadi salah satu merek fesyen lokal yang disukai perempuan. Di balik kesuksesan Cottonink, ada Ria Sarwono (31) dan Carline Darjanto (31) yang bersahabat sejak SMA. Kala itu, mereka belum berpikir untuk berbisnis bersama.

MEMPER HATIKAN DETAIL

"Kami berdua belum sadar apakah masing-masing memiliki jiwa wirausaha atau berpikir kayaknya Carline bisa memberikan modal usaha," ujar Ria di Jakarta, minggu lalu. Kondisi berubah ketika Barack Obama resmi menjadi Presiden Amerika Serikat- ke-44 setahun kemudian. Sisi kreatif dan bisnis kedua sahabat ini muncul. Nama Cottonink tercetus saat itu juga.

"Produk awal kami berupa kaos yang terbuat dari bahan katun alias cotton dan tinta (ink). Itu sebabnya kami memakai merek Cottonink, terdengar komersil dan mudah diingat," bilang Ria yang bersama Carline merilis situs web Cottonink pada 2010. Carline dan Ria punya mimpi besar menjadikan Cottonink lini busana siap pakai terkenal di Indonesia. Selain itu, menginspirasi kaum hawa untuk tampil percaya diri. "Semua wanita ingin tampil menarik dan mengikuti tren, karenanya Cottonink menawarkan konsep casual with a twist," Carline menambahkan.


Dalam sebulan, Cottonink menjual ribuan koleksi pakaian wanita dengan harga di kisaran 100 sampai 400 ribu rupiah. Dari jagat maya, Cottonink melebarkan sayap dengan membuka gerai di tiga mal Ibu Kota yakni Plaza Senayan, Kota Kasablanka, dan Pondok Indah Mall 2. Rahasia sukses Cottonink, menurut Carline, memperhatikan detail proses produksi dari pemilihan material, desain, warna, hingga penjahitan. Semuanya dikerjakan oleh desainer lokal.

"Kalau pakaian yang dipilih pembeli sesuai dengan karakter mereka, orang itu akan nyaman dan semakin percaya diri," beri tahu Carline, yang kini mempekerjakan 125 karyawan. Berbisnis bersama sahabat bukan tanpa masalah. Carline dan Ria berprinsip, masalah untuk dihadapi, bukan dihindari. Kalau mau naik kelas, harus lulus ujian. "Kalau ada masalah harus mencari solusi, meski kadang sering beda pendapat. Dalam menjalankan persahabatan dan bisnis, saya dan Carline saling menularkan kebaikan serta energi positif," Ria menambahkan.

TIDAK ADA LEMBUR

Sepuluh tahun berbisnis, Ria dan Carline terus mencari ide baru agar nama Cottonink makin melambung. Salah satunya, berkolaborasi dengan figur publik dari dunia musik dan film. Keduanya menggandeng 4 pekerja seni yakni Raisa,.Dian Sastrowardoyo, Isyana Saraswati, serta Vanesha Prescilla. Keempat seleb ini dilibatkan dalam proses pemilihan bahan hingga desain baju berdasar gaya dan selera masing-masing. Namanya juga perempuan. Selain sibuk mengembangkan sayap bisnis, Ria dan Carline tetap fokus mengurus rumahtangga.
Ria sudah punya dua momongan, sementara Carline membesarkan seorang anak. "Suami kami mendukung dan memberi masukan. Bukan sekadar ocehan kepada istri. Meski begitu saya dan Carline tahu diri, bagaimanapun sebagai istri sekaligus ibu kami punya kewajiban utama mengurus suami dan anak," Ria berpendapat. Agar waktu bersama keluarga tak banyak tersita, Ria dan Carline mengimbau para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan paling lambat jam 6 sore.

"Karyawan dan kami berdua datang tepat waktu. Enggak ada yang namanya lembur. Kalau masih ada karyawan yang berada di kantor jam 6 sore, saya menyuruh mereka pulang," cerita Ria lalu tertawa. Rupanya, kebijakan ini berdampak besar.

Ria, Carline, dan karyawan yang sudah punya momongan tidak kehilangan banyak waktu untuk keluarga. Sampai di rumah, Ria tidak mengaktifkan ponsel. la fokus berinteraksi dengan suami dan anak. "Saya pernah membawa anak yang baru berusia beberapa bulan ke kantor agar bisa bekerja sambil mengasuh anak. Kesimpulannya, yang terbaik adalah menyelesaikan urusan satu per satu. Tiba di rumah, ya waktunya mencurahkan energi maupun perhatian untuk suami dan anak," Ria menyimpulkan.
Readmore → Kisah Inspirasi "Sukses Berbisnis Cekatan Mengurus Keluarga"

Panggilan Bermakna dari Laut

Kisah lanjutan dari Cerita Bapak Sarwono Kusumaatmaja. Lebih dari tiga puluh tahun PT Slickbar Indonesia mengarungi perjalanannya. Sebuah perjuangan yang bukan semata mengartikan gerak bisnis. Tapi kehendak kuat untuk mengabdikan diri pada lingkungan hidup. Inilah pertama kalinya saya mengungkap dengan gamblang tentang bisnis yang luput dari perhatian khalayak. Tentang orang-orang yang berpikir dan berjuang untuk membersihkan laut dari tumpahan minyak.
Saya selalu hadir di ajang-ajang pameran internasional industri oil spill, yang lebih populer dengan sebutan industri Peralatan Penanggulangan Tumpahan Minyak (PPTM) atau Oil Spill Response Equipment (OSRE). Satu bidang bisnis yang bisa dikatakan sangat asing bagi telinga awam. Bagi masyarakat umum, produk-produk yang ditampilkan pada pameran-pameran itu mungkin juga bukan barang-barang yang enak untuk dilihat. Peralatan yang nampak asing, dengan bentuk-bentuk yang aneh. Nama alat-alat itu juga terdengar sangat tidak familier. Itu sebabnya pameran-pameran industri oil spill terkesan seperti ajang yang diperuntukkan bagi kalangan yang sangat terbatas, dan hanya dihadiri oleh orang-orang yang memang memiliki kepentingan dengan penanggulangan tumpahan minyak saja.


Padahal, siapa menduga, martabat Indonesia begitu tinggi di ajang-ajang itu. Indonesia adalah satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang sangat diperhitungkan dalam industri PPTM dunia. Indonesia adalah produsen PPTM yang berkualitas dan sangat dibutuhkan di banyak negara. PPTM buatan Indonesia mengapung berbagai perairan dunia dan menjadi penyelamat dari musibah tumpahan minyak. Kita harus bangga, produk anak bangsa dipercaya untuk melindungi Pulau Sentosa, pulau yang termahal dan termewah di Singapura, dari pencemaran akibat tumpahan minyak. Produk anak bangsa juga dipercaya untuk melindungi perumahan pantai yang termewah di Singapura, Sentosa dari pencemaran akibat tumpahan minyak. Produk anak bangsa juga dipercaya untuk melindungi perumahan pantai yang termewah di Singapura, Sentosa Cove. Tidak saja Singapura, produk Slickbar® Indonesia juga dipercaya untuk melindungi salah satu hotel mewah di Qatar, salah satu negara yang paling makmur di dunia. Betapa nama Indonesia terlihat pada pakaian seragam tim yang bergerak memperjuangkan kejernihan air laut dari polusi yang membahayakan hajat hidup manusia.

Inilah sebuah industri yang senyap dari sorotan publik, industri yang amat tidak popular, juga industri yang diam-diam telah mengibarkan nama Indonesia di kancah dunia.

Karena itulah saya selafu berusaha menghadiri ajang-ajang seminar atau konferensi OSRE berskala internasional. Saya bangga berada di sana. Saya merasakan keharuan yang dalam karena Indonesia berkecimpung, dihormati dan disegani di ajang yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan produsen PPTM dari negara-negara besar dunia. Terlebih lagi karena perusahaan yang saya bangun, PT Slickbar® Indonesia dan PT OSCT INDONESIA (Oil Spill Combat Team) telah mendapatkan positioning yang jelas, Slickbar® Indonesia adalah pabrik PPTM paling besar di dunia dan OSCT* Indonesia menjadi salah satu dari tiga besar perusahaan terbaik kelas dunia di bidang operasi penanggulangan tumpahan minyak ini. PT Slickbar* Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1984 dan berjuang dari nol untuk bisa menjadi pionir produsen PPTM di dalam negeri. Perjuangan kami kemudian menghantarkan Slickbar* Indonesia ke tataran yang lebih tinggi, diperhitungkan di kancah internasional. Dari sebuah perusahaan sekelas home industry, Slickbar* terus bertumbuh menjadi pabrik besar, di mana wakil-wakil dari pabrik-pabrik PPTM di negara-negara Eropa, Inggris, TimurTengah, Amerika Latin, Tiongkok, Jepang, Timor Leste, Papua Nugini, Kanada, dan Amerika berkenan datang dan mempelajari apa yang kami lakukan. Pelanggan dari seantero dunia juga sudah berkunjung ke Slickbar™ Indonesia. Kami belajar dan belajar dari waktu ke waktu untuk terus menghasilkan inovasi mutakhir, guna lebih memudahkan perjuangan penyelamatan laut dari tumpahan minyak.

Kecuali orang-orang yang berkepentingan di sektor perminyakan, kelautan, dan aktivis pecinta lingkungan hidup, tak ada yang peduli dengan perjuangan kami. Padahal kisah-kisah kemanusiaan dan perjuangan di industri PPTM ini memiliki nilai emosi dan makna yang sangat dalam.

Perkembangan industri di sektor migas yang tumbuh demikian agresif tak pelak ikut mendorong Slickbar® Indonesia meraih kemajuan yang  begitu pesat. Ketika perairan Indonesia terancam tercemar tumpahan minyak dari kapal-kapal pengangkut minyak yang semakin banyak jumlahnya, kami siap menjadi lembaga penyelamat, karena produk kami siap digunakan dan ahli-ahli kami di bidang penanggulangan tumpahan minyak yang matang karena pengalaman.

"Saya selalu berusaha menghadiri ajang-ajang seminar atau konferensi OSRE berskala internasional. Saya bangga berada di sana. Saya merasakan keharuan yang dalam karena Indonesia dihormati dan disegani di ajang yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan produsen PPTM dari negara-negara besar dunia."

Inilah letak keunikannya. Pengalaman merupakan kunci dari perkembangan dan kukuhnya Slickbar* Indonesia, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia. Jam terbang tinggi dan pengalaman menghadapi berbagai persoalan di laut telah menajamkan kemampuan kami untuk memproduksi PPTM yang semakin baik. Maka, jika pemain di industri ini jumlahnya tidak bertambah, jawabannya sangatlah jelas: karena ditentukan oleh jam terbang dan pengalaman. Jangan heran bila berbagai ajang konferensi atau pameran oil spill tingkat dunia, pesertanya sudah familier, alias itu-itu saja. Ini mengisyaratkan bahwa industri ini memang memiliki ciri yang unik yang tidak bisa begitu saja dimasuki oleh para pemodal raksasa sekalipun.

Namun. apakah industri ini menjadi stuck bagi pemain-pemain lama dan tidak bisa dikembangkan oleh generasi muda? Inilah alasan terbesar saya membuat buku ini. Sebuah buku yang diniatkan sebagai sharing pengalaman A to 2 bagi yang sudah atau akan berkecimpung di industri oil spill.

Apakah yang pertama kali Anda pikirkan ketika melihat laut yang jernih, indah, dan memesona? Rasa damai. Rasa takjub. Rasa aman.

Tapi, bagaimana pula perasaan Anda ketika pemandangan menyedihkan tersaji di hadapan Anda. Laut yang keruh. Tiada kejernihan. Lapisan minyak mengambang di atasnya dan menimbulkan perasaan takut. Air yang menjadi salah satu sumber kehidupan manusia terlihat mengerikan dengan racun yang mengotorinya.

Lapisan hitam itu adalah tumpahan minyak yang mungkin berasal dari kapal-kapal tanker atau kapal-kapal barang yang sengaja membuang minyaknya di laut.

Beberapa perairan di Indonesia telah menjadi lokasi eksplorasi dan produksi minyak. Kapal-kapal pengangkut minyak hilir mudik setiap hari, menyusuri perairan yang sebelumnya merupakan "mangkuk air alam" yang sangat bening dan indah. Sejumlah perairan di Indonesia telah menjadi titik rawan tumpahan minyak dan tak pernah terbebas dari ancaman cairan polutif itu. Keseimbangan alam laut terancam.

Di sanalah industri oil spill bekerja. Jauh dari jangkauan mata masyarakat, para responder kami bergerak dalam kesunyian di tengah lautan, siang dan malam. Mereka menggunakan produk-produk kami untuk menyelamatkan laut dan makhluk-makhluk hidup di sana.
Dulu, saya tak pernah membayangkan bahwa hidup saya akan berada di arena ini. Sama sekali tidak. Tapi kenyataannya, saya terpanggil untuk merintis industri ini dari nol. Akhirnya industri ini memotivasi saya untuk berlari memburu kemajuan, bukan saja keberhasilan bisnis pribadi, tapi juga menemukan strategi ampuh untuk melestarikan keindahan Indonesia. Inilah jantung dari semangat saya dalam membuat buku ini, yakni betapa luar biasanya pengalaman saya selama puluhan tahun dalam menekuni bisnis ini.

Kini PT Slickbar® Indonesia telah menjadi pabrik PPTM yang paling modern dan terbesar di dunia. Produk PPTM yang dihasilkan kami distribusikan kepada ratusan perusahaan minyak dan perusahaan-perusahaan lainnya yang membutuhkan, di dalam dan luar negeri. Dengan pembelajaran yang tiada henti, kami mampu menghasilkan produk inovatif, berkualitas tinggi, dan ramah lingkungan, seperti oil boom, oil skimmer, oil spill monitoring, absorbents and spill kits, vehicles and vessels, don banyak lagi. Produk-produk itu diakui kualitas dan keunggulannya.

Selain itu, kami juga membentuk anak perusahaan yang pertumbuhannya juga berjalan pesat di luar perkiraan kami, yakni PT OSCT* INDONESIA. Ini adalah perusahaan yang menyediakan jasa operasi pembersihan tumpahan minyak di laut, sekaligus penyewaan berbagai jenis PPTM. OSCT® Indonesia juga diminta untuk menjadi konsultan bagi perusahaan-perusahaan minyak terkait dengan kebutuhan pengamanan angkutan minyak di laut. Dan saya pribadi memiliki agenda yang cukup padat untuk mengajar atau berbicara di seminar-seminar internasional untuk memberikan materi tentang strategi menangani oil spill.

Di usia Slickbar® Indonesia yang telah lebih dari 30 tahun, banyak yang menanyakan kepada saya, apa rahasia sukses dan bagaimana saya memulai ini semua? Itulah yang akan saya urai dalam blog kisah sukses ini.
Berbicara tentang sejarah PT Slickbar® Indonesia adalah bertutur tentang sebuah perjuangan yang memiliki dimensi sangat luas. Ini bukan sekadar kisah tentang lahirnya sebuah bisnis yang kemampuan inovatif dan strategi manajemen menjadi kekuatan untuk mengembangkannya.
Bercerita tentang Slickbar® Indonesia adalah berkisah tentang bagaimana saya keluar dari kemiskinan, mendobrak keterbatasan, dan berani menembus berbagai ketidak mungkinan. Keberanian yang saya tumbuhkan dari masa-masa sulit adalah modal awal atau titik lontar pertama dari sejarah lahirnya Slickbar® Indonesia. Tanpa keberanian untuk tidak tunduk pada garis nasib, mustahil saya bisa membangun perusahaan ini. Maka, di dalam buku ini saya akan menceritakan bagaimana perjalanan saya, seorang anak manusia, untuk memercayai bahwa perubahan hidup sangat mungkin terjadi. Bahwa tidak mustahil seseorang akan mampu menguak satu "belahan kehidupan" yang berpengharapan dan bercahaya.

Bercerita tentang Slickbar® Indonesia adalah berkisah tentang ketajaman nalar entrepreneurship. Tentang bagaimana seorang karyawan melihat potensi tersembunyi yang sangat menjanjikan, jika ia berani menggalinya. Ketajaman intuisi yang bukan saja melahirkan keuntungan bagi perusahaan tempatnya bekerja, tapi kemudian juga mengantarnya menjadi seorang pengusaha yang sangat exist di bidangnya. Maka, di dalam buku saya akan menceritakan bagaimana proses yang saya lakukan untuk meniti jalan, dari karyawan biasa menjadi seorang entrepreneur yang nekat namun didasari oleh keyakinan yang kukuh. Bagi saya, yang menentukan nasib kita adalah kita sendiri. Kita adalah arsitek bagi hidup hidup kita sendiri.

Dan, bercerita tentang Slickbar® Indonesia adalah berkisah tentang bagaimana hiruk pikuknya industri PPTM. Persoalan-persoalan di laut lepas, berbagai kendala, problem pelik, dan ancaman yang membahayakan nyawa. Pertarungan melawan kebijakan-kebijakan yang kurang mendukung atau problem birokrasi. Banyak orang yang mengaku dirinya orang Indonesia tapi TIDAK mencintai produk bangsanya sendiri, malah mencari-cari sejuta alasan untuk tidak menggunakan produk bangsanya sendiri.

Bercerita tentang Slickbar® Indonesia, bercerita juga tentang kompetisi ketat antarmanusia dalam industri PPTM yang menggulirkan kisah-kisah penuh emosi, cerita tentang sifat anak manusia, cerita ketamakan manusia, cerita kesetiakawanan, persaudaraan dan, hal-hal yang berkaitan erat dengan martabat kebangsaan.

"Berbicara tentang sejarah PT Slickbar® Indonesia adalah bertutur tentang sebuah perjuangan yang memiliki dimensi sangat luas. Ini bukan sekadar kisah tentang lahirnya sebuah bisnis yang kemampuan inovatif dan strategi manajemen menjadi kekuatan untuk mengembangkannya."

Bercerita tentang Slickbar* Indonesia adalah berkisah tentang bagaimana Indonesia berperan dalam perjuangan menyelamatkan perairan di berbagai belahan dunia. Bagaimana positioning Indonesia dalam konstelasi industri PPTM dunia. Serta bagaimana potensi pasar yang terus berkembang di industri ini yang harus dijawab oleh generasi muda.
Bercerita tentang Slickbar® Indonesia, tak pelak lagi, adalah juga berkisah tentang nasionalisme. Kebanggaan pada kemampuan anak negeri dan keunggulan produk buatan tangan-tangan anak bangsa.

Itulah nyawa dari buku yang ditulis DR. Bayu Satya, B.Sc. Saya ingin menyampaikan semua kisah itu, yang semoga bisa bermanfaat bagi khalayak luas. Sharing pengalaman dan ilmu mungkin terasa asing bagi telinga kebanyakan orang, tapi saya yakin maknanya bisa diserap. Sebuah kisah entrepreneurship yang berbalut perjuangan untuk peduli pada lingkungan hidup.

Selamat membaca Indonesia dan selamat untuk semua orang di dunia yang mencintai lingkungan!

DR. Bayu Satya, B.Sc
Readmore → Panggilan Bermakna dari Laut

Berbagai Kondisi Yang Memungkinkan Seseorang Bisa Sukses

Setelah meninjau dan meresmikan pabrik Slickbar® Indonesia di Cikarang pada tahun 1996, terus terang yang menempel di ingatan saya adalah istilah slickbar. Dalam hubungannya dengan pengendalian tumpahan minyak, slickbar dalam Bahasa Inggris hanya bisa diartikan sebagai perangkat penghalang (bar) untuk mencegah penyebaran genangan minyak (oil slick).

Tetapi yang membuat saya tidak pernah lupa dengan istilah slickbar adalah berbagai alternatif yang dalam imajinasi nakal saya bisa lucu, absurd, bahkan sensual. Tetapi bukan itu maksud tulisan ini.


Saya bermaksud menjelaskan bahwa buku Berani Melangkah tulisan Alberthiene Endah memuat kisah hidup dari seorang yang patut diteladani, yaitu Bung Bayu Satya. Tanpa buku ini, kunjungan saya ke pabrik Slickbar Indonesia hanyalah satu di antara berbagai acara seremonial yang lazim dilakukan seorang Menteri. Perkembangan yang dramatis dari Slickbar Indonesia baru saya tahu setelah membaca buku ini, karena jalan kehidupan saya amat berjarak dengan dunia minyak dan gas bumi. Belakangan, saya menyentuh pinggiran dunia tersebut, tapi lain kali saja saya berkisah tentang itu.

Dalam blog ini, ada beberapa hal yang sangat jelas terurai, yaitu tentang berbagai kondisi yang memungkinkan seseorang bisa sukses.

Yang pertama, adalah kejujuran. Walaupun berkali-kali diulang tentang kejujuran yang harus dijunjung tinggi. namun ilustrasi tentang kejujuran ini tidak terasa usang dan membosankan, karena digambarkan bahwa berbagai situasi yang sulit dan menantang justru diselamatkan karena pihak yang berhubungan dengan Bung Bayu Satya percaya padanya, karena yakin akan kejujurannya.

Oleh karena itu, perlu digaris-bawahi bahwa kejujuran adalah kondisi esensial untuk seseorang bisa dipercaya. Bagi Indonesia, hal ini penting karena Indonesia dikenal sebagai "low trust society". Saling percaya kadarnya rendah, karena yang merajalela adalah korupsi, pemborosan, silat lidah, etos kerja rendah, dan seterusnya, yang semuanya adalah tampilan dari ketidakjujuran.

Yang kedua, adalah Bung Bayu menganut paham bahwa berbagi pengetahuan adalah penting, karena melahirkan sinergi. Kisahnya tentang pelajaran Bahasa Inggris dengan bertukar jasa dengan pastor Belanda yang ingin fasih berbahasa Indonesia, adalah sesuatu yang mencerahkan. Pertama, keputusan untuk belajar Bahasa Inggris yang benar memang bisa didapatkan dari orang Belanda, karena Negeri Belanda adalah negara kecil di Eropa yang nasibnya tergantung dari tetangga-tetangganya yang kuat dan berpengaruh, yaitu: Perancis, Jerman, dan Inggris. Oleh karena itu, orang Belanda terbiasa menjadi multilingual, fasih berbahasa asing, karena harus dirasakan berguna oleh tetangga-tetangganya yang perkasa. Seorang pastor adalah partner yang ideal untuk berbagi. Karena tidak berkeluarga (selibat) dia bisa mengisi waktu dengan dedikasi yang tinggi, tidak direpotkan dengan berbagai macam urusan sehari-hari.

Baca Juga : Cerita Sukses Mario Teguh, Golden Ways 


Bahwa Bung Bayu bisa bersahabat dengan seorang Belanda yang berbeda kebangsaan dan budaya, menunjukkan sikap hidup lain yang berharga, yaitu inklusif. Tidak punya prasangka rasial, etnik, dan agama. Bagi Indonesia yang demikian majemuk, sikap inklusif adalah penting, karena sikap inklusif melahirkan basis pergaulan yang lebar dan amat kaya dengan nuansa. Menguasai Bahasa Inggris dengan baik adalah juga penting. Kalau sasarannya adalah hanya mampu berbahasa  sekadarnya, kita hanya akan menjadi orang yang bisa berkomunikasi sekadarnya juga. Berguna, tapi tidak mengundang respek. Berbahasa apa pun dengan baik dan benar mengundang respek. Apalagi menguasai Bahasa Inggris yang sudah telanjur menjadi bahasa dunia dalam banyak bidang.

Dari pengalaman berbagi pengetahuan dengan pastor Belanda itu, timbul temuan berikut, yaitu kalau kita berbagi pengetahuan dengan tulus, maka kita akan mendapatkan berbagai pengetahuan lain. Jadi, berbagi pengetahuan memperkaya inventaris pengetahuan kita. Hal ini berbeda dengan paham pengetahuan yang masih kita alami dalam pendidikan formal, yaitu bahwa guru seakan-akan ingin memastikan bahwa pengetahuan Sang Murid tidak akan melebihi Sang Guru. Pendidikan yang salah kaprah semacam ini menjadi absurd dalam keadaan di mana teknologi informasi sudah berkembang pesat. Rasa ingin tahu Sang Murid bisa mendobrak sikap defensif Sang Guru. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar dari sekolah kehidupan (school of life), seperti yang terurai secara meyakinkan dalam buku ini.

Langkah berikut yang menjadi keputusan Bung Bayu adalah memilih fokus. Dia memilih fokus di bidang pemasaran. Supaya sukses dalam pemasaran, maka harus konsisten dengan nilai dasar yang dia pegang teguh, yaitu: jujur, terpercaya, dan mampu berbagi. Kalau pemasaran hanya menciptakan pencitraan, maka hancurlah reputasi sang pemasar dan produknya. Pemasaran harus merupakan produk dari budaya perusahaan yang dilahirkan dari kepemimpinan dan keteladanan.

Akhirnya Bung Bayu memilih bidang yang dalam keyakinannya mempunyai masa depan yang baik dan penting dalam perlindungan lingkungan hidup dalam negara kepulauan seperti Indonesia. Pilihan tersebut diambil karena telah panen pengetahuan yang didapatnya dari berbagi. Oleh karenanya, kisahsukses Slickbar* Indonesia adalah berawal dari satu nilai dasar penting, yaitu: kejujuran, ditopang oleh kehendak berbagi, kecerdasan, kemampuan komunikasi, dan hal tersebut pada gilirannya melahirkan fokus yang kontekstual dan keteladanan.

Tahun lalu merk Slickbar" sepenuhnya menjadi milik Indonesia, melalui proses yang panjang, penuh inovasi, dan tidak hanya karena jerih payah anak bangsa, tapi juga dengan kerjasama industri-industri sejenis dan terkemuka di negara-negara maju. Lagi-lagi sukses besar ini adalah konsekuensi logis dari berbagai sifat pribadi Bung Bayu Satya. Para pebisnis dan ahli terkemuka mancanegara secara antusias berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan Bung Bayu Satya dan tim. Mengapa? Sekali lagi karena percaya dan respek. Tonggak prestasi bangsa dalam industri dicapai melalui kerjasama internasional dan berujung pada pengakuan dunia terhadap keunggulan produk Indonesia. Apa yang diperlihatkan oleh Bung Bayu Satya dan tim yang dipimpinnya adalah semangat kebangsaan yang sehat, terbuka, inklusif, dan percaya diri, bukan nasionalisme yang picik dan pemberang.

Buku ini lahir pada waktunya, ketika Bung Bayu sudah menyelesaikan misi hidupnya dengan sukses, dalam arti sukses yang didefinisikannya sendiri, bukan karena desakan orang lain dan bukan karena ingin bercitra sebagai orang sukses, yaitu sukses yang substantif. Oleh karena itu, saya ingin mengusulkan supaya Bung Bayu tidak segan-segan tampil sebagai Guru Bangsa. Bung Bayu Satya perlu menyebarluaskan pesannya, "Jangan takut memulai sesuatu yang baru."

Ketika pabrik Slickbar'"1 Indonesia diresmikan, industri pengendali tumpahan minyak adalah sesuatu yang baru. Tantangan masa depan yang penuh perubahan memerlukan teknologi, proses industrial, dan sasaran-sasaran kerja yang baru. Kemungkinannya amat banyak. Akhirnya harus fokus: kembangkan satu yang paling berguna dan prospektif. Ini adalah tantangan masa depan generasi baru Indonesia, termasuk kedua putra Bung Bayu Satya.

Indonesia sekarang sudah memasuki zaman yang tidak akan terulang, yaitu yang disebut sebagai era bonus demografi, di mana mayoritas orang Indonesia terdiri atas orang muda usia produktif. Kaum muda di Indonesia sedang haus keteladanan dan haus inspirasi. Era informasi memang membantu kaum muda mengakumulasi pengetahuan termasuk dari media elektronik, tetapi bagi orang yang bingung dan tidak dibekali dengan nilai hidup yang baik, keuntungan demografisyang kita nikmati tidak akan tumbuh menjadi peluang, melainkan sebaliknya, akan berpotensi bencana. Tidak perlu diuraikan berbagai dilema yang sekarang dialami oleh generasi muda. Bisa panjang ceritanya.

Referensi Pengantar dari bapak Sarwono Kusumaatmaja.

Kisah Selanjutnya : Panggilan Bermakna dari Laut

Readmore → Berbagai Kondisi Yang Memungkinkan Seseorang Bisa Sukses

Cerita Sukses Mario Teguh, Golden Ways

"Salam Super," Itulah kata yang sering kali diucapkan ketika Mario Teguh mulai menyampaikan motivasinya di depan audience. Ya, Mario Teguh belakangan ini menjadi motivator yang paling populer melalui acaranya di Metro TV yang berjudul Golden Ways.

Lalu bagaimanakah kisah hidup Mario Teguh hingga bisa menjadi motivator paling dikenal seperti sekarang ini? Berikut kisahnya.
Pak Mario teguh memiliki nama lengkap Sis Maryono Teguh. Namun ia lebih dikenal dengan sebutan Mario Teguh ketika tampil sebagai motivator. Mario Teguh lahir di Makasar, 5 Maret 1956. Mario Teguh lulus dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang dari jurusan Linguistik dan pendidikan Bahasa Inggris. Sebelumnya ia sekolah di sebuah sekolah Arsitektur New Third High di Chicago, Amerika Serikat. Setelah lulus S1, beliau juga sempat melanjutkan pendidikan di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang menambil jurusan Internasional Bussines. Setelah itu melanjutkan ke Indiana University mengambil jurusan Operation System di Amerika Serikat pada tahun 1983.
Pekerjaan pertama yang digelutinya adalah menjadi pegawai bank di Citybank. Disana ia menjadi Head of Sales. Kemudian ia bekerja di BSB Bank sebagai Manager Business Development. Setalah itu ia menjadi Vice President Marketing & Organization Development di Aspac Bank pada tahun 1990 sampai 1994. Kemudian Mario Teguh mendirikan perusahaan Bussiness effevtiveness Consultant dan menjadi CEO di External Corp.


Baca Juga : Berbagai Kondisi Yang Memungkinkan Seseorang Bisa Sukses


Karirnya di dunia showbizz berawal dari sebuah acara bertajuk Business Art di O'Chanel, sebuah stasiun televisi di Jakarta. Barulah saat di Metro TV, melalui acara Golden Ways, Mario Teguh menjadi motivator yang sangat dikenal.
Mario Teguh telah meraih banyak penghargaan termasuk penghargaan dari MURI sebagai motivator dengan Facebook Fans terbanyak di dunia. Saat ini Fanpagenya telah di-like lebih dari 8 juta orang. Mario Teguh juga terpilih sebagai salah satu dari 8 tokoh Perubahan 2009 versi Republika di tahun 2010.
Mario Teguh telah menulis beberapa buku diantanya adalah Becoming a Star (2006), One Million Second Chances (2006), Life Changer (2009), dan Leadership Golden Ways (2009).
Apa yang disampaikan oleh Mario Teguh sebenarnya sangat sederhana. Berasal dari apa yang terjadi atau apa yang ada di sekitar kita. Dan itulah yang membuat materi yang ia sampaikan mudah dicerna oleh siapapun.
Demikian Cerita Sukses dari Mativator
Readmore → Cerita Sukses Mario Teguh, Golden Ways
Copyright © Kisah Sukses. All rights reserved.